Tripusat Pendidikan
Sejalan dan Saling Melengkapikah Tripusat Pendidikan Saat Ini
Pendidikan
merupakan hal yang penting untuk kehidupan setiap manusia. Pendidikan ialah
usaha secara terencana dan sadar dalam upaya mewujudkan proses pembelajaran dan
suasana belajar supaya siswa bisa menggali potensi dalam diri untuk dapat memiliki
kecerdasan akhlak mulia, kekuatan spiritual, serta ketrampilan yang dibutuhkan
oleh dirinya sendiri dan juga masyarakat luas. Pendidikan sebagai salah satu
bagian dari dimensi kehidupan manusia yang mempunyai pengaruh besar bagi
kehidypan manusia baik secara indivudu maupun sosial. Oleh karena itu, berbagai
upaya dilakukan pmeerintah atau public yang memiliki kepedulain terhadap
Pendidikan perlu mencermati mengingat dampak yang sangat luas bagi kehidupan
amnusia baik jangka Panjang maupun jangka pendek.
Pendidikan
hakikatnya merupakan usaha untuk memperbaiki kepribadian serta keahlian atau
kemampuan pada kesatuan harmonis dinamis organis, baik di dalam maupun di luar
sekolah dan akan berlangsung seumur hidup. Mengembangkan kepribadian dan
kemampuan atau keahlian, menurut Notonagoro (1973) adalah sifat dwi tunggal
pendidikan nasional. Pendidikan yang merupakam bagian dari Imu Humaniora menunjukkan
proses yang terus menerus mengarah pada pada kesempurnaan yang semakin
manusiawi. Pada dasarnya, pendidikasn merupakan pemanusiaan, hal tersebut
memuat humanisasi dan hominisasi.
Pendidikan
mempunyai fungsi dan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung, secara
langsung pendidikan akan meningkatkan harkat dan martabat manusia, yakni
tercapainya aktualisasi diri sehingga seseoarang akan merasa memiliki ketercapaian kebutuhannya baik kebutuhan biologis maupun
kebutuhan psikologis. Sedangkan fungsi tidak
langsung, berhubungan dengan pengembangan diri dan kemajuan peradaban
masyarakat dan bangsa, dengan kata lain Pendidikan digunkana sebagai barometer
tingkat kemajuan dan pembangunan bangsa. Ababila Pendidikan sebuah bangsa dapat
maju maka secara otomatis peradaban bangsa tersebut akan maju pula bersamaan dengan
tingkat kemajuan pendidikan suatu negara tersebut.
Lingkungan
memiliki pengaruh yang besar terhadap Pendidikan dikarenakan anak belajar menegnai hidup ini juga dengan
lingkungan. Lingkungan terkecil yang memengaruhi anak ialah lingkungan
keluarga, anak belajar menegnai norma, adat istiadat, nilai kesopanan, pergaulan,
kerja sama, dan belajar tentang apa saja yang ada dalam kehidupan pada
awal-awal anak belajar dari keluarga. Maka dari itu, keluarga dikatakan sebagai
pondasi utama sebuah bangunan yang meletakkan sendi-sendi hidup kepada anak.
Sedangkan kehidupan di dalam keluarga juga pastinya akan terpengaruhi oleh
kehidupan masyarakat sekitar. Di mana
mereka tinggal, setelah anak menginjak remaja mereka akan belajar tentang adat
dan budaya masyarakat yang ada.
Lingkungan
pendidikan seperti yang dijelaskan oleh Umar Tirtaraharja, (2000:163) ialah tempat
dimana berlangsungnya pendidikan khususnya di tiga lingkungan utama Pendidikan,
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Fungsi
lingkungan pendidikan sendiri ialah membantu siswa untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya, seperti sosial, fisik, dan budaya, terutama pada sumber
daya pendidikan yang tersedia supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang
optimal. Penataan lingkungan pendidikan sebagaimana ketiga lingkungan Pendidikan
dimaksudkan bahwa manusia mengalami tumbuh dan berkembang selama hidupnya
melalui interaksi dengan lingkungan pendidikan tersebut, maka dengan lingkungan
yang baik maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula. Maka dari itu,
lingkungan pendidikan memiliki fungsi untuk menyediakan fasilitas dalam tumbuh
dan berkembang anak dengan suasana yang mendidik.
Keluarga
sebagai lingkungan pertama anak akan memiliki pengaruh yang besar dalam
mempengaruhi seluruh perilaku anak dan kepribadiannya karena masa keemasan anak
adalh saat anak berada dalam lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga
sendiri anak dapat belajar mengenai berbagai kehidupan nyata dan membentuk
pengalaman-pengalaman hidup yang akan dibawa anak sampai dewasa. Dengan
lingkungan keluarga yang memberikan Pendidikan, pengasuhan, dan bimbingan yang
baik maka anak akan tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang baik. Lingkungan
sekolah sebagai lingkungan Pendidikan kedua berfungsi sebagai melanjutkan Pendidikan
yang telah diajarkan dalam keluarga. Lingkungan sekolah memberikan kontribusi
dalam mengembangkan potensi dan kemampuan anak agar dapat berkembang secara
maksimal.
Lingkungan
pendidikan (sekolah) mendidik anak agar mempunyai pengetahuan yang luas,
cerdas, cendekia, memiliki pikiran yang matang, serta budi pekerti yang baik
sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat luas, maka apa saja yang
diajarkan di sekolah juga tidak boleh bertentangan dengan apa yang diajarkan
dalam keluarga dan masyarakat, apa yang dianggap baik dalam masyarakat, maka itulah
yang akan dibudayakan dalam Pendidikan, sedangkan apa yang dianggap kurang baik
oleh masyarakat maka itulah juga yang akan dihindarkan kepada anak didik di
lingkungan sekolah.
Lingkungan
masyarakat sebagai tempat berlangsungnya kehidupan anak. Lingungan masyarakat
mempunyai andil yang besar pula terhadap pembentukan kepribadian anak. Walaupun
tidak secara formal anak akan belajar suatu kehidupan langsung dengan
masyarakat (sosial). Oleh karena itu, maka budaya dan perilaku seseorang juga
dapat tercermin dari mana lingkungan masyarakat anak itu berasal. Identifikasi
tentang pola - pola perilaku dan adat istiadat atau kebudayaan suatu masyarakat
terjadi sepanjang anak itu hidup dalam suatu lingkungan masyarakat tersebut,
dan apabila anak itu akan meninggalkan lingkungan tersebut, maka perilaku yang
biasa diperbuat dalam lingkungan asalnya juga akan terbawa.
Masyarakat
dalam kiprahnya sangat mempengaruhi pendidikan baik tujuan pendidikan maupun
prakteknya. Apa yang diajarkan dan dibudayakan tentang nilai-nilai dalam
pendidikan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang berkembang dalam
suatu masyarakat. Apa yang dianggap luhur dalam suatu masyarakat juga akan
diajarkan dan dibudayakan dalam pendidikan. Sebagai contoh di daerah tertentu
yang selalu melakukan kegiatan keagamaan jamiyyah yasinan, tahlilan,
barzanjian, manaqiban, dan seterusnya maka di sekolah juga akan diajarkan
tentang yasinan, tahlilah, barzanjian, dan manaqiban serta menanamkan budaya
yasinan, tahlilan, barzanjian, manaqiban dan seterusnya melalui kegiatan ekstra
kurikuler atau dalam rangka memperingati hari-hari besar Islam dan sebagainya.
Lingkungan
- lingkungan pendidikan tersebut dikenal juga dengan istilah Tripusat
Pendidikan. Tripusat Pendidikan ini merupakan sebuah konsep pendidikan yang disampaikan
oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Tripusat pendidikan yang dimaksud ialah
lingkungan pendidikan yang meliputi pendidikan di lingkungan keluarga,
pendidikan di lingkungan perguruan atau sekolah, dan pendidikan di lingkungan masyarakat.
Tripusat pendidikan merupakan tiga buah pusat yang memiliki tanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan dalam keluarga, sekolah dan juga masyarakat. Ketiga
pusat pendidikan tersebut sama - sama memegang peran yang penting dalam
keberhasilan pendidikan di Indonesia. Pada dasarnya, semua pusat pendidikan
saling berkaitan dan saling bekerjasama antara satu dengan yang lain. Secara tidak langsung, ketiganya sudah
mengadakan pembinaan yang erat dalam praktik pendidikan.
Ketiga
lingkungan Pendidikan diatas memiliki pengaruh yang saling membentuk suatu bangunan yang disebut dengan pembudayaan
yang baik sehingga akan dapat membentuk karakter pada anak dengan baik. Sebagian
besar kegagalan Pendidikan di Indonesia banyak disebabkan oleh kurang
berfungsinya ketiga lingkungan tersebut belum sepenuhnya sejalannya fungsi
ketiga lingkungan dan kurang harmonisasinya ketiga fungsi lingkungan tersebut
membentuk suatu bangunan yang menyatu, oleh karenanya menjadikan suatu menjadi
tidak beriringa. Misalnaya pada lingkungan keluarga, yang mempunyai fungsi untuk
membentuk dasar - dasar pribadi dan karakter pada anak sehingga seharusnya hal
yang berkaitan dengan rasa, harmonisasi hati, dan emosi anak akan berkembang
secara baik dan harmonis sehingga ketika akan memasuki lingkungan sekolah, anak
tidak akan mengalami hambatan yang berarti. Kurang berhasilnya memberikan
pondasi pada anak tentu akan berlanjut pada kurang maksimalnya pembinaan
perilaku dan kepribadian selanjutnya. Turunnya kesuksesan dalam pembinaan pada lingkungan
sekolah akan berdampak langsung pada ketidakberhasilan anak atau siswa saat
akan menjalani kehidupan di masyarakat.
Masyarakat sebagai tempat untuk anak menjalani hidup dan kehidupan akan
menjadi sebuah tantangan yang besar bagi individu tersebut untuk dapat
menempatkan diri atau beradaptasi dalam kehidupan di masyarakat, oleh karena
itu, maka ketika masih ada hambatan- hambatan yang terjadi dalam lingkungan
sekolah, sebagai pendidikan formal tidak ditangani dengan baik, maka tentu akan
berdampak kurang baik pula dalam kehidupan selanjutnya.
Solusi
untuk pemerintah untuk menangani permsalahan- permasalah diatas adalah dengan menerapkan
kebijakan program Pendidikan untuk rakyat dalam rangka untuk meningkatkan
partisipasi orang tua siswa dan juga masyarakat. Pemerintah membuat kebijakan
yang pro rakyat untuk mengurangi beban rakyat dalam pengadaan pembiayaan
Pendidikan bagi masyarakat miskin dengan menghilangkan berbagai hambatan biaya
(cost barrier) bagi orang tua siswa, wajib belajar 12 tahun dan meningkatkan
jumlah peserta didik atau siswa sampai jenjang Pendidikan SMA, SMK, dan MA.
Kebijhakan memperkecil hambatan biiaya bagi keluarga miskin dapat mengikuti
Pendidikan sampai jenjang SMA, SMK, dan Ma. Membebaskan sekuruh beban
operasional satuan Pendidikan bagi masyarakat dan orang tua diberikan melalui
insentif pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tujuan
dari kebijakan ini ialah membantu orang tua/ walu murid agar tidak terbebani
dengan pungutan sekolah yang bersifat operasioinal dan personalia. Mardaismo
(2002:105) efektivitas sebagai bentuk penggunaan anggaran harus mencapai
target- target atau tujuan kepentingan public, kata anggaran disini merupakan
sumber dana dari masyarakat (public money) yang mana diharapkan memberikan
output yang maksimal atau berdaya guna. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Ariel Sharon (2013: 75) yang mana efektifitas kebijakan tersebut sangat erat berhubungan
dengan target atau pencapaian tujuan kebijakan realisasi dana. Hoogerwrf (1983)
menjelaskan beberapa factor penentu efektivitas kebijakan terwujud, antara lain
adalah akurasi rumusan dan keselarasan kebijakan, kualitas intelektual,
kelengkapan informasi yang dimiliki oleh para pelaksana kebijakan yang
dikembangkan, dan moralitas para pelaksana kebijakan. Di sini Masyarakat
mempunyai peran dan kontribusi yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional yakni ikut membantu menyelenggarakan pengadaan tenaga, pendidikan dan
biaya. Lembaga pendidikan masyarakat dalam hal ini dikenal dengan pendidikan
kemasyarakatan berperan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan
mempunyai peran yang amat penting dalam kaitannya dengan kemajuan pembangunan
tatanan sebuah masyarakat. Pendidikan berkaitan erat pula dengan tiga
lingkungan, yakni lingkungan sosial yang mencakup lingkungan keluarga,
lingkungan sekolahan dan lingkungan kemasyarakatan. Tripusat pendidikan yang
telah disampaikan adalah sebuah bangunan ikatan yang kuat atau hubungan antar
elemen satu dengan elemen lain yang saling berkaitan, memengaruhi, dan sejalan.
Diibaratkan dengant mata rantai, apabila mengalami salah satu lemah, seperti
pada lingkungan keluarga maka akan menimbulkan dampak baru pada lingkungan sekolah
dan berjalan sampai pada masyarakat. Sebaliknya jika tipusat pendidikan ini mempunyai
bangunan atau pondasi yang kokoh satu sama lain, kemajuan dan pembangunan suatu
peradaban masyarakat akan dapat terwujud.
Daftar Pustaka
Hidayati
Nurul (2016) Konsep Integrasi Tripusat Pendidikan Terhadap Kemajuan Masyarakat.
Jawa Tengah. 204-205
Kurniawan,
Machful Indra (2015) Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter
Anak Sekolah Dasar. 42-43
Warni
T, Sumar. 2018. Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: Cendekia
Komentar
Posting Komentar